Jumat, 15 Februari 2013
Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Proses
METODE HARGA POKOK PROSES
PRODUK DIOLAH MELALUI LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI
Harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama terdiri dari :
- biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya
- biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama
contoh :
PT AJP memiliki dua departemen produksi, Dept. A dan Dept.B untuk menghasilkan produknya. Data produksi dan biaya kedua departemen tersebut dalam bulan januari 19x1 yaitu :
Dept. A Dept B
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk selesai ditransfer ke Dept. B 30.000 kg
Produk selesai ditransfer ke gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg
Biaya yang dikeluarkan dlm bln Jan 19x1
Biaya bahan baku Rp. 70.000 0
Biaya tenaga kerja Rp. 155.000 Rp. 270.000
BOP Rp. 246.000 Rp. 405.000
Tingkat penyelesaian produk dalam
Proses akhir
BBB 100% -
Biaya konversi 20% 50%
Perhitungan Harga Pokok Produksi per satuan Dept A
Unsur Biaya Prod. Total Biaya Unit Biaya Produksi
Ekuivalensi per Kg
(1) (2) (3) (2) : (3)
BBB Rp. 70.000 35.000 Rp 2
BTK Rp.155.000 31.000 Rp 5
BOP Rp.248.000 31.000 Rp 8
Total Rp.473.000 Rp.15
HPP selesai yang ditransfer ke Dept B = 30.000 x Rp 15 = Rp 450.000
HP Persediaan produk dalam proses akhir :
BBB : 100% x 5.000 x Rp 2 : Rp. 10.000
BTK : 20% x 5.000 x Rp 5 : Rp. 5.000
BOP : 20% x 5.000 x Rp 8 : Rp. 8.000 Rp. 23.000 +
Jml biaya produksi Dept A bln Jan 19x1 Rp. 473.000
Laporan Biaya Produksi Dept A
PT AJP
Laporan Biaya Produksi Dept A bln Jan 19x1
Data Produksi
Dimasukkan dlm proses 35.000 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 30.000 kg
Produk dlm proses akhir 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg
Biaya yang dibebankan Dept A dlm Bln Jan 19x1
Total Per Kg
BBB Rp. 70.000 Rp. 2
BTK Rp.155.000 Rp. 5
BOP Rp.248.000 Rp. 8
Jumlah Rp.473.000 Rp.15
Perhitungan biaya
HPP jadi yang ditransfer ke Dept B 30.000 kg @ Rp 15 Rp.450.000
HP Pers produk dlm proses akhir
BBB Rp.10.000
BTK Rp 5.000
BOP Rp. 8.000 Rp. 23.000
Jml Biaya produksi yang dibebankan Dept A bln Jan Rp.473.000
Jurnal pencatatan biaya produksi Dept. A
- jurnal mencatat BBB
BDP BBB Dept A Rp. 70.000
Persd Bhn Baku Rp. 70.000
- Jurnal mencatat BTK
BDP BTK Dept A Rp. 155.000
Gaji dan upah Rp. 155.000
- Jurnal mencatat BOP
BDP BOP Dept A Rp 248.000
Berbagai rekening dikredit Rp. 248.000
- jurnal mencatat HPP jadi yang ditransfer oleh Dept A ke Dept B
BDP BBB Dept B Rp. 450.000
BDP BBB Dept A Rp. 60.000
BDP BTK Dept A Rp.150.000
BDP BOP Dept A Rp.240.000
- jurnal untuk mencatat HP Persd produk dlm proses yang belum selesai diolah dalam Dept A pada akhir bln Jan 19x1
Persd Prod dlm Proses Dept A Rp. 23.000
BDP BBB Dept A Rp. 10.000
BDP BTK Dept A Rp. 5.000
BDP BOP Dept A Rp. 8.000
Perhitungan Harga Pokok Produksi Dept B
Unsur B Prod Total Biaya Unit Ekuivalensi B. Prod/Kg
1 2 3 2 : 3
BTK Rp.270.000 27.000 Rp. 10
BOP Rp.405.000 27.000 Rp. 15
Total Rp.675.000 Rp. 25
Perhitungan harga pokok produk jadi dan prodk dlm proses Dept B
HP Prod. Selesai yg ditransfer Dept B ke Gudang
HP dari dept A : 24.000 x Rp 15 Rp. 360.000
Biaya yang ditambahkan dept B
24.000 x Rp 25 Rp. 600.000
Total harga poko produk jadi yg ditransfer ke gudang
24.000 x Rp 40 Rp. 960.000
HP Pers Prod. Dlm Proses Akhir
HP dr Dept A : 6.000 x Rp 15 Rp. 90.000
Biaya yg ditambahkan dept B :
BTK : 50% x 6.000 x Rp 10 : Rp. 30.000
BOP : 50% x 6.000 x Rp. 15 : Rp.45.000 +
Rp. 75.000
Total HP Pers. Prod dlm proses Dept B Rp. 165.000 +
Jml Biaya Prod Kumulatif Dept B bln Jan 19x1 Rp.1.145.000
PT AJP
LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPT. B
BLN JAN 19X1
Data produksi
Diterima dari dept 30.000 Kg
Prod. Jadi ditransfer ke gudang 24.000 Kg
Pro. Dlm proses akhir 6.000 Kg
Jml prod. Yg dihasilkan 30.000 Kg
Biaya kumulatif yang dibebankan Dept B
Dalam bulan Jan 19x1
Total Per Kg
HP dari Dept A (30.000 Kg) Rp.450.000 Rp. 15
Biaya yg ditambahkan Dept B
BTK Rp. 270.000 Rp. 10
BOP Rp. 405.000 Rp. 15
Jml Biaya yg ditambhakan Dept B Rp. 675.000 Rp. 25
Total biaya kumulatif dept B Rp. 1.125.000 Rp. 40
Perhitungan biaya
HP Prod Jadi yg ditransfer ke gudang
24.000 kg x Rp 40 Rp. 960.000
HP Pers. Prod Dlm Proses akhir
HP dari Dept A Rp 15 x 6.000 Rp. 90.000
Biaya yg ditambahkan dept B
BTK Rp. 30.000
BOP Rp. 45.000 + Rp. 165.000
Jml Biaya Prod Kumulatif yg dibebankan
Dept B bln Jan 19x1 Rp. 1.125.000
Jurnal pencatatan biaya Prod Dept B
- mencatat penerimaan Prod. Dept A
BDP BBB Dept B Rp 450.000
BDP BBB Dept A Rp. 60.000
BDP BTK Dept A Rp.150.000
BDP BOP Dept A Rp.240.000
- mencatat BTK
BDP BTK Dept B Rp. 270.000
Gaji dan Upah Rp. 270.000
- mencatat BOP
BDP BOP Dept B Rp. 405.000
Berbagai rek dikredit Rp. 405.000
- mencatat HP Prd Jadi yg ditansfer Dept B ke gudang
Pers. Prod Jadi Rp. 960.000
BDP BBB Dept B Rp. 360.000
BDP BTK Dept B Rp. 240.000
BDP BOP Dept B Rp. 360.000
- mencatat HP Pers Prod.Dlm Proses yg blm selesai dm Dept B pd akhir bln Jan 19x1
Pers Prod. Dlm Proses Dept B Rp. 165.000
BDP BBB Dept B Rp. 90.000
BDP BTK Dept B Rp. 30.000
BDP BOP Dept B Rp. 45.000
PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER SATUAN
Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada awal proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan
Contoh
PT AJP memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkan produknya : Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan Januari 19 x1 disajikan dalam gambar berikut :
Data produksi Bulan Januari 19x1
Departemen A | Departemen B | |
Produk yang dimasukkan dalam proses | 1.000 kg | |
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B | 700 kg | |
Produk selesai yang ditransfer ke gudang | 400 kg | |
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut : Biaya bahan baku & penolong 100 % biaya konversi 40 % Biaya bahan penolong 60 %, biaya konversi 50 % | 200 kg | 100 kg |
Produk yang hilang pada awal proses | 100 kg | 200 kg |
Biaya produksi Bulan Januari 19 x1
Departemen A | Departemen B | |
Biaya bahan baku | Rp 22.500 | Rp - |
Biaya bahan penolong | 26.100 | 16.100 |
Biaya tenaga kerja | 35.100 | 22.500 |
Biaya overhead pabrik | 45.800 | 24.750 |
Perhitungan biaya produksi per unit departemen A bulan januari 19 x1
Jenis biaya | Jumlah produk yang dihasilkan oleh departemn A ( unit ekuivalensi) 1 | Biaya produksi Departemen A 2 | Biaya per kg yang dihasilkan departemen A 2:1 |
Biaya bahan baku | 700 kg + 100 % x 200 kg = 900 kg | Rp 22.500 | Rp 25 |
Biaya bahan penolong | 700 kg + 100 % x 200 kg = 900 kg | 26.100 | 29 |
Biaya tenaga kerja | 700 + 40%x200kg=780kg | 35.100 | 45 |
Biaya overhead pabrik | 700 + 40%x200kg=780kg | 46.800 | 60 |
Rp 130.500 | Rp 159 |
Perhitungan biaya produksi Departemen A bulan Januari 19x1
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 700 x Rp 159 | Rp 111.300 |
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg) Biaya bahan baku 200 kg x 100 % x Rp 25 = 5.000 Biaya bahan penolong 200 kg x 100 % x Rp 29 = 5.800 Biaya tenaga kerja 200 kg x 40 %x Rp 45= 3.600 Biaya overhead pabrik 200 kg x 40 %x Rp 60= 4.800 | Rp 19.200 |
Jumlah biaya produksi Departemen A | Rp 130.500 |
Produk yang hilang pada awal proses di Departemen setelah departemen pertama
Perhitungan penyesuaian harga pokok per unit dari departemen A
Harga pokok produksi per satuan yang berasal dari departemen A Rp 111.300 : 700 | Rp 159,00 |
Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen A setelah adanya produk yang hilang dalam proses di Departemen B sebanyak 200 kg adalah Rp 111.300 : ( 700 kg-200 kg) | Rp 222.60 |
Penyesuaian harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari Departemen A | Rp 63.60 |
Perhitungan biaya produksi per unit Departemen B bulan januari 19 x1
Jenis biaya | Jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen B ( unit ekuivalensi) | Jumlah biaya produksi yang ditambahkan di departemen B | Biaya per kg yang ditambahkan Departemen B |
Biaya bahan penolong | 400 kg + 60 % x 100 kg = 460 kg | Rp 16.100 | Rp 35 |
Biaya tenaga kerja | 400 kg + 50 %x 100 kg = 450 kg | Rp 22.500 | Rp 50 |
Biaya overhead pabrik | 400 kg + 50 %x 100 kg = 450 kg | Rp 24.750 | Rp 55 |
Rp 63.350 | Rp 140 |
Perhitungan biaya produksi departemen B bulan Januari 19x1
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg @ Rp 362.60 | Rp 145.040 |
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 kg): Harga pokok dari departemen A : 100 kg x Rp 222.6= Rp 22.260 Biaya bahan penolong : 100 kg x 60 % x Rp 35 = 2.100 Biaya tenaga kerja : 100 kg x 50 % x Rp 50 = 2.500 Biaya overhead pabrik : 100 kg x 50 %x Rp 55 =2.750 | Rp 29.610 |
Jumlah kumulatif dalam departemen B | Rp 174.650 |
Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada akhir proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan
Contoh:
PT AJP memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan Januari 19 x1 disajikan dalam gambar berikut :
Data produksi Bulan Januari 19x1
Departemen A | Departemen B | |
Produk yang dimasukkan dalam proses | 1.000 kg | |
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B | 700 kg | |
Produk selesai yang ditransfer ke gudang | 400 kg | |
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut : Biaya bahan baku & penolong 100 % biaya konversi 40 % Biaya bahan penolong 60 %, biaya konversi 50 % | 200 kg | 100 kg |
Produk yang hilang pada akhir proses | 100 kg | 200 kg |
Biaya produksi Bulan Januari 19 x1
Departemen A | Departemen B | |
Biaya bahan baku | Rp 22.500 | Rp - |
Biaya bahan penolong | 26.100 | 16.100 |
Biaya tenaga kerja | 35.100 | 22.500 |
Biaya overhead pabrik | 45.800 | 24.750 |
Perhitungan biaya produksi per unit departemen A bulan januari 19 x1
Jenis biaya | Jumlah produk yang dihasilkan oleh departemn A ( unit ekuivalensi) | Biaya produksi Departemen A | Biaya per kg produk yang dihasilkan oleh departemen A |
Biaya bahan baku | 700 kg + 100 % x 200 kg + 100 kg= 1000 kg | Rp 22.500 | Rp 22.5 |
Biaya bahan penolong | 700 kg + 100 % x 200 kg+ 100 kg = 1000 kg | 26.100 | 26.10 |
Biaya tenaga kerja | 700 + 40%x200kg + 100 kg = 880kg | 35.100 | 39.89 |
Biaya overhead pabrik | 700 + 40%x200kg+ 100 kg = 880kg | 46.800 | 53.18 |
Rp 130.500 | Rp141.67 |
Perhitungan biaya produksi Departemen A bulan Januari 19x1
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 700 x Rp 141.67 | Rp 99.169 |
Penyesuaian harga pokok produk selesai karena adanya produk yang hilang pada akhir proses 100 xRp 141,67 | 14.167,00 |
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B setelah disesuaikan : 700 x Rp 161,91 | 113.334,40 |
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg) Biaya bahan baku 200 kg x 100 % x Rp 22.5 = 4.500 Biaya bahan penolong 200 kg x 100 % x Rp 26.1 = 5.220 Biaya tenaga kerja 200 kg x 40 %x Rp 39.89= 3.191,2 Biaya overhead pabrik 200 kg x 40 %x Rp 53.18= 4.254,4 | Rp 17.165.60 |
Jumlah biaya produksi Departemen A | Rp 130.500,00 |
Produk yang hilang pada akhir proses di departemen produksi setelah departemen produksi pertama
Perhitungan biaya produksi per unit Departemen B bulan januari 19 x1
Jenis biaya | Jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen B ( unit ekuivalensi) | Jumlah biaya produksi yang ditambahkan di departemen B | Biaya per kg yang ditambahkan di Departemen B |
Biaya bahan penolong | 400 kg + 60 % x 100 kg + 200 kg = 660 kg | Rp 16.100 | Rp 24.39 |
Biaya tenaga kerja | 400 kg + 50 % x 100 kg + 200 kg = 650 kg | Rp 22.500 | Rp 34.62 |
Biaya overhead pabrik | 400 kg + 50 % x 100 kg + 200 kg = 650 kg | Rp 24.750 | Rp 38.08 |
Rp 63.350 | Rp 97.09 |
Perhitungan biaya produksi Departemen B bulan Januari 19x1
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 400 x Rp 161.91 | Rp 64.764,00 |
Biaya yang ditambahkan departemen B 400 x Rp 97.09 | 38.836,00 |
Harga pokok produk yang hilang pada akhir proses : 200 kg ( Rp 161.91+Rp 97.09 | 51.800,00 |
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B setelah disesuaikan : 400 x Rp 388.5 | 155.400,00 |
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 Kg) Harga pokok dari departemen A : 100 kg x Rp 161.91 = Rp 16.191,00 Biaya bahan penolong 100 kg x 60 % x Rp 24.39 = 1.463.3 Biaya tenaga kerja 100 kg x 50 %x Rp 34.62= 1.731 Biaya overhead pabrik 100 kg x 50 %x Rp 38.08= 1.904 | Rp 21.289.40 |
Jumlah biaya produksi Departemen B | Rp 176.689.40 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar