Minggu, 17 Februari 2013
APLIKASI-APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
Pemrosesan Order Penjualan
KET.
PD = Piutang Dagang BB = Buku Besar
PNGHN = Penagihan OP = Order Penjualan
PGRMN = Pengiriman CUSTM = Pelanggan
KUNCI ARUS DATA
1. Order 8 . Pengiriman
2. Order Penjualan 9 . Nota Pengiriman
3. Order Penj. di ACC 10. Faktur
4. Order Pengiriman 11. Memo Pemindahbuku
5. Slip Pengepakan 12. Voucher Jurnal
6. Memo Penagihan 13. Pengendalian Total
7. Nota Pengiriman
Pada
diagram aliran data (DFD) sistem aplikasi order penjualan memuat
prosedur-prosedur yang tercakup dalam penerimaan dan pengiriman order
pelanggan dan dalam menyajikan faktur-faktur yang menguraikan produk,
pelayanan dan penilaian.
Sistem Piutang dagang
Piutang
dagang adalah sejumlah nilai yang menjadi hak perusahaan sebagai akibat
dari timbulnya transaksi penjualan secara kredit. Terdapat 2 pendekatan
dasar dalam aplikasi piutang dagang yaitu
a.
Pemrosesan akun terbuka: dibuatkan catatan terpisah untuk setiap faktur
pelanggan. Pada saat nota pengiriman uang diterima, dicocokkan ke
faktur-faktur yang belum dilunasi.
b. Pemrosesan saldo: nota-nota pelanggan dbebankan ke saldo total piutang pelanggan dan bukan ke faktur-faktur pelanggan.
Pengolahan
piutang dagang merupakan hal yang sangat kompleks dalam suatu
perusahaan. Perusahaan bidang keuangan skala besar baik itu asuransi
atau perbankan dapat memiliki rekening piutang terpisah yang sangat
besar jumlahnya. Terkadang timbul kendala permrosesan dalam hal waktu,
sehingga tidak jarang perusahaan menggunakan kebijakan rencana penagihan
bersiklus cycling billing plan), dimana arsip piutang dagang dipisahkan
baik itu secara alfabet atau nomor rekening. Penagihan piutang
dilakukan secara bertahap, misalnya dalam 1 bulan terbagi menjadi 3 atau
4 periode penagihan. Sehingga kebijakan ini secara tidak langsung juga
mempengaruhi
lancarnya arus kas masuk perusahaan. Karena biasanya pelanggan akan
segera membayar hutang tidak lama setelah menerima surat tagihan dari
perusahaan.
Arus Transaksi dalam Piutang Dagang
a. Penerimaan Kas
b. Penagihan
c. Piutang Dagang
d. Kredit
e. Buku Besar
Retur dan Potongan Penjualan
Rekening
ini timbul apabila terdapat retur atau pengembalian barang yang telah
dijual. Hal ini disebabkan diantaranya adalah kerusakan barang,
penyusutan jumlah, kekeliruan pencatatan, dsb. Jumlah barang yang
diretur atau dikembalikan akan mengurangi jumlah
transaksi
yang terjadi. Jumlah potongan atau pengurangan dinegosiasikan antara
pelanggan dengan tenaga penjual dan harus ditelaah dan disahkan oleh
pihak yang independen, misalnya departemen kredit.
Penghapusan Piutang dagang
Fokus
utama dari piutang yang dihapuskan adalah piutang yang sudah jatuh
tempo dan benar-benar sudah tidak dapat ditagih. Cara lain yang mungkin
bisa dilakukan agar penghapusan piutang tidak terjadi misalnya adalah
dengan surat peringatan, surat tindak lanjut atau agen
penagihan.System Informasi Penjualan adalah sub system informasi bisnis yang mencakup kumpulan procedure yang melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi, membuat dokumen dan informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan bagian lain yang berkepentingan, mulai dari diterimanya order penjualan sampai mencatat timbulnya Tagihan/Piutang Dagang.
Jenis Penjualan
Terdapat beberapa cara dalam menjual. Untuk itu sistem yang diaplikasikan disesuaikan dengan operasi dilapangan. Dalam pembahahan ini saya membahas pada sebuah perusahaan dagang yang teridentifikasi beberapa jenis Penjualan di Perusahaan ini yaitu ;- Penjualan Langsung yaitu penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer.
- Penjualan Stock Gudang yaitu penjualan barang dari stock yang telah tersedia di gudang
- Penjualan Kombinasi ( langsung + Stock ) yaitu penjualan dengan mengambil barang sebagian dari supplier dan sebagian daris stock yang tersedia di gudang.
Unit Organisasi yang terkait
Procedure penjualan melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar transaksi penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik.[1] Dalam system berjalan sesungguhnya terdapat unit-unit fungsional namun belum mendukung arus informasi dapat berjalan dengan baik. Hal ini merupakan salah satu hambatan yang menyebabkan proses pencatatan transaksi tidak berjalan sebagaimana mestinya.Terdapat 8 (Delapan) unit organisasi yang diperlukan dalam sistem penjualan dan pembelian yaitu :
- Bagian Order Penjualan
- Bagian Otorita Kredit
- Bagian Billing/Piutang
- Bagian Stock & Delivery
- Bagian Buku Besar
- Bagian Pembelian
- Bagian Gudang
- Bagian IT/Pengolahan Data Elektoronik
- Penawaran Harga (PH)
- Order Form (OF)
- Memo
- Purcahse Order (PO)
- Surat Pengantar Supplier (SPS)
- Berita Acara Penerimaan
- Delivery Order / Surat Pengantar / Surat Jalan (DO/SP/SJ)
- 1 & 2 Tembusan pengiriman
- 3 Tembusan langganan
- 4. Arsip bagian delivery
- Surat Perintah/permintaan Pengeluaran barang (SPB)
- Invoice/Faktur
- 1. Invoice
- 2. tembusan Piutang
- 3. tembusan Jurnal
- 4. arsip di bagian order penjualan
- Faktur Pajak
- 1. Faktur Pajak
- 2. Arsip
- 3. Extra Copy
- Kwitansi
Sumber daya
- Hardware : Menggunakan fasilitas yang telah tersedia dengan tambahan link
- Brainware : Menggunakan Personal yang telah ada dengan memberikan pelatihan
Strukture Organisasi
- Melakukan konsolidasi
Sasaran
- Automatisasi system akuntansi Penjualan
- Terbentuk system pengolahan data terdistribusi
- Mengurangi volume pekerjaan bagian akuntansi
- Menghindari keterlambatan laporan akuntansi Penjualan
- Dll
Waktu yang diperlukan
- Aplikasi Penjualan sudah dapat digunakan Juni 2005 untuk bagian-bagian tertentu dan efektif mulai awal periode akuntansi 2006
Biaya
- Konsultan/dokumentasi
- Programmer
- Pelatihan
Bagian Order Penjualan / Sales/Marketing
- Merima Order dari langganan. Order dari langganan diterima dalam bentuk (PO) dari langganan melalui fax atau secara langsung yang kemudian dicatat dalam order form. Permintaan secara lisan melalui Telephone tidak dapat dilayani.
- Memverikasi order langganan mencakup data pelanggan secara lengkap termasuk alamat penyerahan barang yang diinginkan customer, Quantity, dan merawat validasi data tersebut melalui workstation yang ada pada bagian penerimaan order untuk mengecek pemenuhan order, meliputi nama product, nomor surat pesanan atau pemesan, harga, tanggal penyerahan barang, dll.
- Mencatat order langganan ke sistem komputer dan menerbitkan dokumen order penjualan. Dokumen ini selanjutnya berfungsi sebagai surat permintaan pengadaan barang (stock request). Bila barang yang dipesan tidak tersedia atau persediaan di gudang tidak mencukupi, maka akan direkam sebagai back order. (order yang belum terpenuhi). Order penjualan di print out melalui printer di bagian penerimaan order
- Membawa dokumen order penjualan ke bagian otorita kredit untuk mendapat persetujuan penjualan kredit. Bila Customer tetap dapat langsung ke bagian Stock & Delivery.
- Mengadakan contact dengan pelanggan mengenai pemenuhan order.
- Menerima dokumen order penjualan dari bagian penerimaan order
- Memeriksa status langanan melalui workstation yang ada di bagian otorita kredit
- Berdasarkan informasi yang diperoleh dilayar komputer, kemudian memutuskan apakah order ini dapat dipenuhi
- Menyerahkan kembali dokumen order penjualan yang sudah di verifikasi dan ditandatangani, dan diteruskan ke bagian Stock & Delivery.
- Menerima faktur lembar ke-1, Faktur Pajak lembar ke satu dan Delivery Order lembar ke-1 yang telah diverifikasi oleh oleh langganan dan mengarsipnya urut tanggal.
- Menerima Oder Penjualan yang telah ditandatangani bagian otorita kredit dari bagian order penjualan
- Menyiapkan Dokumen pengiriman berdasarkan order penjualan. Bila barang tidak tidak tersedia di gudang meneruskan order penjualan ke bagian pembelian barang dagang.
- Mencatat pembelian, berdasarkan surat jalan yang ditandatangani oleh sopir untuk barang yang langsung dijual atau Surat Jalan supplier yang ditandatangani oleh bagian gudang untuk barang yang masuk ke gudang.
- Membuat Delivery Order untuk order penjualan yang telah mendapat otorisasi dari bagian otorita kredit
- Membuat surat perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang, untuk penjualan yang mengambil barang di gudang. Atau meminta PO/Memo untuk mengambil barang di supplier dari bagian pembelian barang dagang.
- Menyerahkan Delivery order, Surat Perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang atau PO/Memo ke bagian transportasi (sopir) untuk meminta barang ke gudang atau mengambil barang di supplier.
- Menerima Deliveri order lembar 1 & 2 yang telah ditanda tangani/diverifikasi oleh Langganan
- Menerbitkan listing delivery order dan diserahkan ke bagian pembuat invoice.
- Menerima Perintah/Permintaan Barang
- Menyediakan barang sesuai dengan Surat perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang (Deliveri Order tidak boleh digunakan untuk pengeluaran barang karena tidak semua penjualan menggunakan barang yang ada di gudang)
- Mengembalikan Perintah/Permintaan/Bon pengeluaran barang kepada sopir untuk ditandatangani dan meminta copynya setelah ditandatangi.
- Mencatat Pengeluaran Pada Kartu Persediaan
Penjualan langsung (Barang langsung dari Supplier)
- Menerima PO/Memo, Delivery Order dari bagian Stock & Delivery
- Meminta barang ke supplier menggunakan PO/Memo
- Menerima surat Jalan/Surat Pengantar Supplier
- Memeriksa kesesuaian barang yang diserahkan oleh supplier dengan memo/Po/Surat Jalan Supplier
- Menanda tangani Surat Jalan Supplier dan meminta copynya.
- Membawa dan Menyerahkan barang ke customer
- Menyerahkan Delivery Order kepada Customer untuk ditanda tangani.
- Meminta Lembar Delivery Order lembar 1 & 2 yang sudah ditanda tangani
- Menyerahkan Delivery Order lembar 1 & 2 kepada Invoice (melalui Kurir)
- Menyerahkan Copy Surat Jalan/Surat Pengantar Supplier yang telah ditanda tangani ke bagian Stock. & Delivery (melalui Kurir)
- Menerima Surat Perintah/Permintaan pengeluaran Barang, Delivery Order
- Meminta barang ke gudang dengan meyerahkan Surat Perintah/Permintaan Pengeluaran Barang.
- Memeriksa kesesuaian barang yang diserahkan oleh bagian gudang
- Menanda tangani Surat Perintah/Permintaan barang dan meminta copynya kepada bagian gudang.
- Menyerahkan barang kepada customer
- Menyerahkan Delivery Order kepada Customer untuk ditanda tangani.
- Meminta Delivery Order lembar 1 & 2 yang sudah ditanda tangani
- Menyerahkan delivery Order lembar 1& 2 kepada bagian Invoice (melalui Kurir)
- Menyerahkan Surat Perintah Pengeluaran barang yang telah ditandatangi ke bagian Stock & Delivery. (melalui Kurir)
- Menerbitkan Faktur berdasarkan data delivery order yang telah di entry oleh bagian stock & delivery. Pembuatan faktur ini cukup dengan memasukan nomor order penjualan yang sudah direkam file server
- Menerbitkan faktur pajak.
- Menerbitkan listing penjualan harian
- Mendistribusikan Dokumen
- Invoice/Faktur, Faktur Pajak lembar ke-1, Deliveri Order lembar ke-1 ke bagian Kredit
- Tembusan Penjualan ke pemegang buku piutang
- Tembusan Jurnal, Faktur Pajak lembar ke-2, Faktur Pajak Lembar ke-2 Ke bagian buku besar
- Mengarsip Invoice lembar ke-4, Delivery order lembar ke-2, faktur pajak lembar Extra Copy.
Bagian administrasi keuangan adalah bagian yang menjalankan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab mencatat transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan. Bagian administrasi keuangan yang berhubungan dengan system penjualan adalah :
Bagian Piutang
- Menerima faktur lembar ke-2 & 3 dari bagian Invoice
- Merekam data transaksi penjualan dengan cara memasukan nomor order penjualan. Perekaman meliputi data transaksi piutang
- Mengarsip lembaran faktur lembar ke-2 urut tanggal
- Mengumpulkan faktur lembar ke-3 dalam suatu periode harian
- Menyerahkan satu kumpulan (batch) dari faktur lembar ke-3 bersama batch control sheet bersangkutan ke bagian buku besar.
- Membuat surat penagihan
Bagian Jurnal Penjualan
- Menerima copy list penjualan harian yang dilampirkan copy faktur (tembusan Jurnal) dan Delivery Order lebar ke- 2 yang telah diverifikasi oleh penerima barang.
- Menerima copy Faktur Pajak.
- Mencatat Jurnal transaksi Penjualan
- Menerima Copy Po dari bagian pembelian
- Menerima bukti penerimaan barang dari bagian penerimaan
- Mencatat Jurnal transaksi yang menyebabkan timbulnya utang
Bagian IT tidak melakukan fungsi pemasukan data karena semua input telah dimasukan melalui terminal masing-masing bagian. Yang dilakukan oleh bagian ini adalah mengendalikan arus informasi dan mengevaluasi laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi yang selanjutnya diserahkan ke bagian yang berwenang untuk dapat menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan.
Bagian IT memberikan support terhadap berjalannya arus informasi dengan baik, pengendalian proses, pemilihan teknologi dll.
Jumlah personal untuk mengisi bagian-bagian tersebut diatas sangat tergantung pada kebutuhan dimana ada bagian yang dapat digabung sehingga beberapa bagian ditanggani oleh seorang personil dan sebaliknya ada bagian yang harus dimekarkan sehingga satu bagian diisi oleh beberapa personal. Arus dokumen disesuaikan dengan bagian yang ada.
Jenis Sistem Order Penjualan
1. Sistem Pra-Penagihan
Lengkap
Dalam sistem
ini faktur dan nota pengiriman (Packing Slip) dibuat secara bersamaan dan data
yang dibutuhkan untuk membuat faktur telah diisi lengkap (termasuk biaya
pengiriman, pajak, dll). Jadi dalam sistem ini kita sudah harus mengetahui
berapa biaya pengiriman dan pajak yang dibebankan kepada total penjualan.
2. Sistem Pra-Penagihan
Tidak Lengkap
Ada sistem
ini Faktur dan nota Pengiriman dibuat secara bersamaan, tapi data yang ada pada
faktur belum diisi lengkap sampai diterimanya nota pengiriman dari bagian
pengiriman. Setelah nota pengiriman datang, bag. Penagihan kemudian mengisi
secara lengkap data yang ada dalam faktur untuk kemudian dikirimkan ke
pelanggan.
3. Sistem Pengorderan dan
Penagihan Terpisah
Dalam sistem
ini faktur dan order pengiriman dibuat secara terpisah, dimana faktur dibuat
oleh bag. Penagihan dan order pengiriman dibuat oleh bag. Pengiriman.
Penggunaan Komputer dalam Order Penjualan
A. Pengumpulan data
Semua data
yang ada terlebih dahulu harus dirubah menjadi machine readable form. Data
order penjualan dimasukkan kedalam komputer dengan sistem batch atau on-line
processing oleh seorang petugas PDE. Dalam sistem yang lebih canggih, seorang
pelanggan dilayani oleh seorang petugas yang secara langsung mengisi form
pemesanan (SO) pada sebuah on-line terminal.
B. Pemrosesan awal data
Pada proses
awal ini semua data yang dipisah kedalam batch dijadikan satu dan disortir
menurut urutan tertentu untuk kemudian diuji validasinya. Setelah itu di proses
lebih lanjut.
C. Pemrosesan lanjutan
Jika SO sudah
masuk kedalam sistem, sistem kemudian menarik data dari file konsumen untuk
melengkapi data yang diperlukan. (tinggal enter kode barang dan kode konsumen).
Pada file
konsumen akan terlihat apakah konsumen tersebut layak untuk mendapatkan kredit
atau tidak, dan pada file inventori juga dapat terlihat apakah barang yang
dipesan masih ada atau tidak.
Setelah semua
lengkap diisi maka komputer akan langsung mencetak faktur beserta tembusannya.
Bisa juga
secara on-line tembusan tersebut dapat dikirimkan ke bagian yang lain.
D. Update file yang
bersangkutan
File yang di
update biasanya adalah file pelanggan, file inventory dan file piutang dagang.
Pada file
pelanggan, jumlah tagihan ditambahkan pada saldo kreditnya. Pada file
Inventory, jumlah persediaan dikurangi dengan jumlah barang yang terjual,
sehinggan dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Dan pada file piutang
dagang, update ini digunakan untuk menambah saldo piutang yang menjadi hak
perusahaan. Update pada file piutang biasa disebut posting.
E. Tahap Pelaporan
Dengan penggunaan
komputer, maka laporan dapat dihasilkan setiap saat sebagai hasil sampingan
dari pemrosesan order penjualan.
SIKLUS PIUTANG
Fungsi
terkait :
1. Penerimaan
kas
2. Penagihan
3. Piutang
Dagang dan Buku Besar
4. Kredit
Penerimaan kas
Bagian
penerimaan kas menerima cek pembayaran bersama dengan nota pengiriman uang.
Sebelum cek tersebut diuangkan, slip nota pengiriman uang dikirimkan oleh bag.
Penerimaan kas ke bag. Piutang dagang untuk dibukukan.
Penagihan
Berdasarkan
nota pengiriman uang, bag. Penagihan menutup faktur yang telah dibayar dan jika
terdapat retur penjualan maupun potongan penjualan, maka bagian ini menerbitkan
memo kredit yang akan dikirimkan
kepada bagian piutang untuk mengurangi piutang pelanggan.
Piutang Dagang
Dalam
proses piutang, bagian ini mencatat/membukukan pembayaran piutang yang
dilakukan pelanggan kedalam jurnal dan buku besar (termasuk buku besar
pembantu).
Kredit
Fungsi
bagian ini dalam sistem aplikasi piutang mencakup pengesahan pengembalian dan
potongan penjualan dan penyesuaian lain terhadap rekening pelanggan. Termasuk
juga analisa saldo umur piutang untuk memastikan kelayakkan piutang dan membuat
memo penghapusan piutang.
Penyesuaian
Sistem Aplikasi Piutang
1. Pengembalian
dan potongan penjualan
Pengembalian
timbul jika terdapat ketidak sesuaian anatara permintaan dengan barang yang
dikirim sedangkan potongan penjualan terjadi jika barang yang dikirim tidak
sesuai dengan pesanan namun tidak dikembalikan kepada penjual, sehingga
dilakukan potongan dari harga resminya.
Untuk
mencatat kedua transaksi tersebut, oleh bagian penagihan dibuat memo kredit
untuk kemudian diberikan kepada bagian kredit untuk disahkan.
2. Penghapusan
piutang
Hal
ini terjadi jika bagian kredit menemukan adanya kemungkinan umur piutang yang
terlalu lama atau adanya kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
Kegiatan
ini dimulai dari bagian kredit yang menerbitkan surat penghapusan piutang dan disahkan
oleh bendahara, kemudian bagian piutang menghapus piutan tersebut. Selain pihak
terkait di atas, memo penghapusan juga harus diberikan kepada pihak independen
(untuk menjaga proses pengendalian) dimana pihak independen tersebut akan
melaporkan penghapusan piutang tersebut kepada pelanggan untuk meyakinkan bahwa
piutang tersebut tidak akan ditagih kembali.
Deskripsi kegiatan :Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian :
1. fungsi gudang, bertanggung jawab :
- mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada digudang
- menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan
2. fungsi pembelian, bertanggung jawab :
- memperoleh informasi mengenai harga
- menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang
- mengeluarkan order pembelian kepada pemasok dipilih
3. fungsi penerimaan, bertanggung jawab :
- melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kuantitas barang diterima dari pemasok
- menerima barang yang diretur oleh pembeli
4. fungsi akuntansi, bertanggung jawab :
- menerima faktur tagihan dari pemasok
- mencatat transaksi pembelian kedalam register bukti kas keluar
jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian :
1. prosedur permintaan pembelian
2. prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok
3. prosedur order pembelian
4. prosedur penerimaan barang
5. prosedur pencatatan utang
6. prosedur distribusi pembelian
informasi yang diperlukan manajemen dari sistem akuntansi pembelian :
1. jenis persediaan yang telah mencapai titik pemesanan kembali (reorder point)
2. order pembelian yang telah dikirim kepada pemasok
3. order pembelian yang telah dipenuhi oleh pemasok
4. total saldo utang dagang pada tanggal tertentu
5. saldo utang dagang kepada pemasok tertentu
6. tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan dari pembelian
dokumen yang digunakan :
1. surat permintaan pembelian, dibuat 2 lembar untuk setiap kali pemesanan. Satu lembar untuk fungsi pembelian, dan tembusannya untuk arsip fungsi yang meminta barang.
2. surat permintaan penawaran harga. Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaraan harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berulangkali terjadi, yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
3. surat order pembelian. Dokumen ini terdiri dari 7 tembusan, yaitu :
a. surat order pembelian, merupakan lembar pertama surat order pembelian yang dikirim kepada pemasok sebagai order resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan.
b. Tembusan pengakuan oleh pemasok, tembusan surat order pembelian ini dikirimkan kepada pemasok, dimintakan tanda tangan dari pemasok tsb dan dikirim kembali ke perusahaan sebagai bukti telah diterima dan disetujui order pembelian serta kesanggupan pemasok memenuhi janji pengiriman barang seperti tsb dalam dokumen.
c. Tembusan bagi unit peminta barang, tembusan ini dikirimkan kepada fungsi yang meminta pembelian bahwa barang yang dimintanya telah dipesan.
d. Arsip tanggal penerimaan, tembusan ini disimpan oleh fungsi pembelian menurut tgl penerimaan barang yang diharapkan.
e. Arsip pemasok, tembusan ini disimpan oleh fungsi pembelian menurut nama pemasok, sebagai dasar untuk mencari informasi mengenai pemasok.
f. Tembusan fungsi penerimaan, tembusan ini dikirim ke fungsi penerimaan sebagai otorisasi untuk menerima barang yang jenis, spesifikasi, mutu, kuantitas dan pemasoknya seperti yang tercantum dalam dokumen tsb.
g. Tembusan fungsi akuntansi, tembusan surat order pembelian ini dikirim ke fungsi akuntansi sebagai salah satu dasar untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.
4. laporan penerimaan barang, dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yg diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.
5. surat perubahan order pembelian
6. bukti kas keluar, dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian dan berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur mengenai maksud pembayaran.
Catatan akuntansi yang digunakan :
1. register bukti kas keluar (voucher register)
2. jurnal pembelian
3. kartu utang
4. kartu persediaan
E. Aktivitas Bisnis Siklus
Pengeluaran
Salah satu fungsi SIA adalah
mendukung kinerja efektif berbagai aktivitas bisnis organisasi secara efisien
memproses
data transaksi. Ada tiga aktivitas dasar bisnis dalam siklus pengeluaran:
1. Pemesanan Barang
Aktivitas
utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau
perlengkapan. Keputusan penting yang dibuat dalam langkah awal ini adalah
mengidentifikasi apa, kapan, dan berapa banyak yang dibeli, seperti juga
mengidentifikasi dari pemasok mana akan dibeli. Kelemahan dalam fungsi
pengendalian persediaan dapat menimbulkan masalah besar.
Tujuan utama dari
proses pembelian adalah untuk meminimalkan biaya yang terkait dengan
mempertahankan pemasok yang memadai untuk semua bahan baku yang dibutuhkan.
2. Menerima dan Menyimpan Barang
Aktivitas
utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.
Bagian penerimaan bertanggung jawab untuk menerima kiriman dari para pemasok. Bagian ini biasanya
bertanggung jawab pada manajer gudang, yang bertanggung jawab pada wakil direktur utama bagian
produksi. Bagian penyimpanan persediaan, yang juga bertanggung jawab pada
manajer gudang, bertanggung jawab atas penyimpanan barang tersebut.
Tujuan
utama dari fungsi penerimaan dan penyimpanan barang adalah untuk memverifikasi tanda terima
persediaan yang dipesan, dan untuk menjaganya dari kehilanagn atau pencurian.
3. Membayar Barang dan Layanan
Aktivitas
utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari
vendor untuk pembayaran. Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk
dibayar. Kasir, yang bertanggung jawab pada bendahara, bertanggung jawab untuk
melakukan pembayaran.
Tujuan utama
menyetujui dan membayar faktur dari vendor adalah untuk memastikan bahwa
perusahaan hanya membayar barang dan jasa yang dipesan dan diterima, serta
untuk menjaga kas.Siklus Pengeluaran
Ø
Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan
bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan
pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Ø
Tujuan siklus pengeluaran adalah untuk mengubah
kas perusahaan ke dalam bentuk bahan baku fisik serta sumber daya manusia yang
dibutuhkannya untuk menjalankan bisnis.
Ø
Namun tujuan utama dalam siklus pengeluaran
adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan,
perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Ø
Sistem Pengeluaran Kas
o
Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran
berbagai kewajiban yang timbul dari sistem pembelian.
o
Proses pengeluaran kas membuat dan
mendistribusikan cek ke para pemasok. Salinan dari berbagai cek tersebut akan
dikembalikan ke bagian utang usaha sebagai bukti bahwa telah dibayar, dan akun
utang usaha akan diperbarui untuk menyingkiran kewajiban tersebut.
o
Pada akhir periode, baik proses pengeluaran kas
maupun utang usaha mengirim informasi ringkasan ke buku besar. Informasi
tersebut direkonsiliasi dan dicatat ke akun pengendali kas serta utang usaha.
Ø
3 aktivitas dasar dalam pengeluaran
o
Memesan barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
o
Menerima dan menyimpan barang, perlengkapan dan
jasa (layanan)
o
Membayar barang, perlengkapan dan jasa (layanan)
Ø
Transaksi dan dokumen
Ø
Transaksi
|
Ø
Dokumen
|
Ø
Pengeluaran Kas
|
Ø
Cek
|
Ø
Retur Pembelian
|
Ø
Memo debit
|
Ø
Retur Pembelian
|
Ø
Dokumen/nota pembayaran biaya
|
Ø
Pembelian Kredit
|
Ø
Permintaan pembelian
Ø
Pesanan penerimaan
Ø
Laporan penerimaan barang
Ø
Voucher
|
Ø
Pengendalian Siklus Pengeluaran
Aktivitas Pengendalian
|
Pemrosesan Penjualan
|
Penerimaan Kas
|
Otorisasi transaksi
|
Pengendalian persediaan
|
Bagia utang usaha mengotorisasi pembayaran
|
Pemisahan penugasan
|
Pengendalian persediaan dipisahkan dari dipisahan
dari bagian pembelian dan penyimpanan persediaan. Buku besar utang usaha
terpisah dari buku besar.
|
Pisahkan bagian buku besar pembantu utang usaha,
pengeluaran kas, dan buku besar
|
Supervisi
|
Bagian penerimaan
|
|
Catatan akuntansi
|
Buku pembantu utang usaha, buku besar, file permintaan pembelian, file pesanan pembelian, file laporan penerimaan
|
File voucher utang,
buku pembantu utang usaha, jurnal pengeluaran kas, akun kas di buku besar.
|
Akses
|
Keamanan fisik aktiva. Batas akses hanya ke catatan
akuntansi di atas
|
Keamanan yang memandai atas kas. Batas akses ke barbagai
catatan akuntansi di atas
|
Verifikasi independen
|
Bagian utang dengan merekonsiliasi berbagai dokumen
sumber sebelum mencatat kewajiban. Bagian buku besar merekonsiliasi akurasi
umum proses tersebut
|
Peninjauan akhir okeh bagian pengeluaran kas. Rekonsiliasi
keseluruhan oleh bagian buku besar. Rekonsiliasi bank secara berkala oleh
kontroler
|
Ø
Retur Pembelian
Bila barang dagangan atau barang lain yang sudah dibeli kemudian
dikembalikan lagi atau penyesuaian harga sedang diusahakan. Biasanya pembeli akan
mengadakan hubungan dengan penjuala secara tertulis. Keterangan mengenai hal
itu dapat dinyatakan melalui surat atau dapat juga digunakan Memo Debit atau
Nota Debit.
- Contoh Memo Debit atau Nota Debit
Debitur mungkin menggunakan
tembusan dari Memo Debit tersebut sebagai dasar untuk pencatatan, atau menunggu
jawaban dari kreditu yang biasanya akan berbentuk Memo Kredit atau Nota Kredit
Ø
Flowchart Retur
Pembelian
Ø Prosedur
retur pembelian suatu perusahaan:
o Vendor mengirim barang yang telah di order oleh perusahaan ke bagian
penerimaan barang disertai nota pembelian yang akan dicatat oleh bagian
akuntansi persediaan.
o Oleh
bagian penerimaan barang, barang tersebut dicek apakah sesuai dengan pesanan.
Karena tidak sesuai, bagian penerimaan barang membuat Surat Permohonan Retur
Pembelian (SPRP). SPRP diberikan ke bagian akuntansi persediaan, sedangkan
barangnya diberikan ke bagian gudang.
o Di
bagian akuntansi persediaan, SPRP dan Nota Pembelian digabungkan untuk membuat
Memo Debit yang digunakan sebagai dasar pencatatan barang yang akan di retur.
o 1
Memo Debit diberikan ke bagian gudang, bersama dengan barang lalu bagian gudang
membuat Catatan Pengeluaran Barang (CPB) yang dibuat arsip oleh bagian gudang.
Dan barang retur dikirim ke vendor bersama dengan Memo Debit.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar